Seiring
dengan dinamika peradaban yang terus bergerak menuju arus globalisasi, bahasa
Indonesia dihadapkan pada persoalan yang semakin rumit dan kompleks. Pertama,
dalam hakikatnya sebagai bahasa komunikasi, bahasa Indonesia dituntut untuk
bersikap luwes dan terbuka terhadap pengaruh asing. Hal ini cukup beralasan,
sebab kondisi zaman yang semakin kosmopolit dalam satu pusaran global dan
mondial, bahasa Indonesia harus mampu menjalankan peran interaksi yang praktis
antara komunikator dan komunikan. Artinya, setiap peristiwa komunikasi yang
menggunakan media bahasa Indonesia harus bisa menciptakan suasana interaktif
dan kondusif, sehingga mudah dipahami dan terhindar dari kemungkinan salah
tafsir.